Kamis, 30 Desember 2010
Tokugawa Ieyasu
Rabu, 10 November 2010
Hari Pahlawan - Surabaya Setelah Pendudukan Jepang 10 Nopember 1945
Selasa, 17 Agustus 2010
Peringatan Akhir PD II di Jepang
Peringatan Akhir PD II di Jepang
Rabu, 21 Juli 2010
GINZA –Distrik Termahal Dunia
Referensi:
Jawa Pos Selasa 20 Juli 2010
http://en.wikipedia.org/wiki/Ginza
http://en.wikipedia.org/wiki/Kabuki-za
http://en.wikipedia.org/wiki/Wako_(retailer)
http://www.japaneselifestyle.com.au/tokyo/ginza.htm
Minggu, 11 Juli 2010
Partai Demokrat Kehilangan Kursi
Tanggal 11 Juli 2010, Tokyo-Jepang sedang melakukan pemilihan umum (pemilu) untuk memilih anggota majelis tinggi parlemen. Selain itu, pemilu ini dilaksanakan untuk menentukan masa depan Jepang itu sendiri.
Diketahui, Jepang akhir-akhir ini telah banyak mengeluarkan anggaran negaranya. Itu sebab, pemilu yang dilakukan untuk menguji kebijakan Perdana Menteri barunya, Naoto Kan, dan pemerintah koalisi kiri-tengahnya yang berusia 10 (sepuluh) bulan.
Sejumlah survei di Jepang memprediksikan bahwa Naoto Kan bakalan kehilangan banyak kursi di parlemen. Kursi yang diprediksikan hilang hingga 242 kursi tersebut disebabkan karena adanya kebijakan Naoto Kan yang menyatakan akan menaikkan pajak penjualan untuk beberapa tahun ke depan.
Meski demikian, pemilu yang dilakukan tersebut, rupanya tidak dapat mempengaruhi kekuasaan Naoto Kan dan Partai Demokratnya.
Sekedar untuk diketahui, Naoto Kan, di bawah Partai Demokrat Jepang memenangkan kursi Perdana Menteri setelah mengalahkan Partai Konservativ pada bulan Agustus ini rupanya bukan calon pertama dari partainya. Yukio Hatoyama, yang sebelumnya menjabat sebagai Perdana Menteri pada tanggal 16 September 2009 ini adalah calon pertama yang diusungkan. Namun pada 2 Juni 2010, Yukio Hatoyama yang tidak mampu menepati janji politiknya untuk memindahkan pangkalan militer AS di Okinawa, pria kelahiran Tokyo, 11 Pebruari 1947 ini pun kemudian memilih mengundurkan diri. Selain itu, pengunduran dirinya tersebut juga disebabkan adanya isu skandal pembiayaan politiknya.
Dengan adanya pengunduran diri Yukio Hatoyama, Naoto Kan yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri (16/9/2009) dan Menteri Keuangan (Januari 2010) ini akhirnya resmi mengganti posisi rekannya tersebut.
Tentang profil Naoto Kan itu sendiri, pria kelahiran Ube, 10 Oktober 1946 ini adalah rekan seperjuangan Yukio Hatoyama pada pendirian Partai Demokrat Jepang pada tahun 1998. Dan pada tahun tersebut, Yukio Hatoyama pun dipercaya sebagai pemimpinnya. Namun pada 2003, Naoto Kan menjadi pimpinan dari partai tersebut.
Referensi:
Jawa Pos, Senin 12 Juli 2010 (hal. 7)
http://id.wikipedia.org/wiki/Naoto_Kan
http://id.wikipedia.org/wiki/Yukio_Hatoyama
Kamis, 08 Juli 2010
Garuda di Sakura
Hubungan Indonesia-Jepang rupanya masih akan terus berlanjut. Terlebih lagi masalah ekspor-impor.
Hal yang dimaksud sebenarnya bukan masalah pengiriman barang-barang buatan Indonesia yang dikirim ke Jepang ataupun sebaliknya. Tapi lebih dengan adanya penerbangan Garuda Indonesia yang mengangkut barang-barang.
Japan Airlines (JAL), menurut rencananya, mulai bulan Oktober 2010 memberhentikan penerbangannya untuk mengangkut kargo. Dan tentu saja, hal ini sangat diperhatikan oleh Indonesia (terutama Garuda Indonesia) untuk mengambil kesempatan emas tersebut.
Jika tidak mengalami kemunduran jadwal, maskapai penerbangan BUMN ini akan segera merintis outbond trucking service pada Agustus mendatang. Dan itu berarti, Garuda Indonesia yang semula hanya memiliki jadwal kargo domestik pun akan merambat menuju kelas yang lebih tinggi.
“Karena itu, kami pada Agustus nanti bekerjasama dengan perusahaan trucking mengirimkan barang berat di atas 250 kg dan berukuran besar tujuan luar negeri via Denpasar dan Jakarta yang tidak bisa diangkut dengan penerbangan domestik.” Ujar Erina Damayanti, Public Relation Garuda untuk Indonesia.
Untuk diketahui, saat ini JAL rata-rata mengangkut 476 ton per bulan dengan rincian 176 ton untuk ekspor dan 200-300 ton untuk impor.
Namun sayang, rupanya Garuda Indonesia tidak mampu mengambil kesempatan tersebut sepenuhnya, “kami mengincar 25-50% dari jumlah tersebut.” Erina Damayanti menambahkan.
Jawa Pos, Kamis 6 Juli 2010 (hal. 6 – Ekonomi Bisnis)
Kamis, 01 Juli 2010
Resensi Sekigahara, oleh Truly Rudiono
Sekigahara
Perang Besar Penentu Pemimpin Jepang
Pengarang : Dozi Swandana
Editor : Bandung Mawardi
Halaman : 224
Penerbit : BukuKatta
Saya tidak suka pelajaran sejarah!
Sepertinya sudah berulang kali saya menyebutkan hal itu. Sebenarnya bukan pelajarannya atau sejarahnya yang saya tidak suka, namun cara penyampaian yang memebosankan yang membuat saya tidak suka pelajaran atau buku-buku sejarah.
Setahu saya, hanya sedikit penulis yang mau serta mampu menggabungkan fantasi dengan sejarah. Atau lebih tepatnya penulis yang mampu membuat saya mau menuntaskan sebuah buku fiksi yang mengandung unsur sejarah. Salah satunya buku ini! Kalau saya yang tidak suka sejarah bisa tamat, harusnya mereka yang menyukai sejarah bisa membacanya dalam sekejab
Buku ini bercerita tentang pertempuran Sekigahara. Salah satu pertempuran yang dianggap penting karena dengan adanya pertempuran ini timbullah kekuasaan baru yang sudah lama tidak didominasi oleh shogun. Pertempuran ini sendiri adalah titik tolak penentu pemegang kekuasaan tertinggi di Jepang. Itu sebabnya dikenal dengan sebutan Tenka wakeme no tatakai (pertempuran yang menentukan pemimpin Jepang)
Kisah pertempuran ini dimulai ketika Oda Nobunaga mulai menguasai sebagian besr wilayah Jepang. Selama ini ia selalu mengalah dengan adiknya Oda Nubuyaki. Sehingga banyak yang mengira jika sang adik lebih jago memanah, berburu, bermain samurai dan lainnya. Tidak ada yang tahu bahwa Oda Nobunaga hanya mengalah karena sayang kepada adiknya. Rasa sayang yang harus ia bayar mahal kelak.
Namun saat sang ayah memutuskan bahwa sang adik yang akan menggantikannya karena dianggap lebih mampu, maka marahlah Oda Nobunaga, Tanpa teding aling-aling, ia membunuh sang adik lalu mengikrarkan diri sebagai penguasa. Ia yang keadaannya sering disebut mirip seorang wanita lemah, ternyata malah memiliki jiwa seperti iblis.
Dengan membawa kepala adiknya yang baru saja ia penggal serta samurai di tangan yang lain, ia meresmikan dirinya sebagai penerus sah keluarganya. Jika ada yang menentang akan dianggap pemberontak. Dengan resminya ia diangkat sebagai pemimpin Klan Oda, ia kian kejam dalam menentukan kebijakan.
Perkenalannya dengan seorang misionaris Yesuit, membawanya mengenal berbagai macam barang buatan barat. Termasuk senjata api yang kelak dipilihnya guna mempersenjatai pasukannya. Dengan memiliki pasukan yang menggunakan senjata api, ia berharap keinginannya untuk menguasai seluruh Jepang bisa segera terwujud.
Ternyata Oda Nobunaga juga tidak aman dari penghianatan.Tangan kanannya, Akechi Mitsuhidae berhasil mengalahkannya justru dengan taktik yang jitu. Jika harus beradu senjata, sudah jelas ia akan kalah telak! Ia dikalahkan justru saat sedang berpesta pora merayakan hari jadinya.
Lalu bagaimana nasib Akechi Mitsuhidae selanjutnya?
Apa hubungannya dengan Ishida Mitsunari?
Siapa pula Tokugawa Hidetada?
Silahkan baca sendiri yah.... Maklum saya kurang bisa mengulas tentang buku genre ini. Dari pada dituduh spoiler he he he
Diluar isi buku
Cover buku ini benar-benar memberikan sesuatu yang berbeda.Posisi cover yang tidak biasa, dibuat tidur dengan warna latar yang merah menyala mau tidak mau membuat setiap mata yang memandang akan terbelalak! . Latar belakang merah menimbulkan kesan bahwa telah terjadi pertempuran yang seru dan menakutkan. Sosok yang duduk di atas kuda meninggalkan kesan seseorang yang paling berani dalam pertempuran. Namun disisi lain, sejumput ilustrasi telapak tangan serta pedang yang tertusuk menimbulkan kesan muram dan menyedihkan. Efek yang selalu timbul dalam peperangan.
Sedikit mengutip ilmu marketing, buku ini dari sisi cover sudah menerapkan sebuah teori pemasaran baru, Blue Ocean Strategy. Intinya menampilkan sesuatu yang berbeda. Bayangkan, buku ini tergeletak diantara buku-buku fiksi lainnya, dengan warna yang mencolok dan penempatannya yang memanjang. Pastinya akan membuat setiap tangan tergoda untuk meraihnya. Lalu ada tulisan J-novel dihalaman belakang. Tulisan ini akan membuat orang kian penasaran mencari apa makna yang tersirat.
Kere..........n! Ungkap jagoan neon saat kuperlihatkan buku ini. Percobaanku berhasil! Buku ini dari sisi cover sudah memenangkan persaingan. Sisanya tergantung pada sinopsis yang ada cover dibelakang, mampu membuat orang kian tertarik, pastilah buku ini berpindah masuk ke ats belanja. Tidak tertarik ya.... berarti bukan genrenya he he he
Namun, begitu membuka halaman , sedikit ada rasa kecewa. Sejujurnya aku mengharapkan kertas yang lebih baik mutunya, bukan kertas koran. Entah kenapa kali ini peenrbit memilih kertas yang berbeda dengan buku-buku yang selama ini aku baca. Sayang sekali, cover yang sudah ciamik ini berkurang nilainya akibat keras yang digunakan.
Buku ini datang bersamaan dengan buku dari Ibu Peri buku. Bukannya mau pilih kasih, namun buku ini dibaca belakanagn dengan pertimbangan karena buku ini walau merupakan buku fiksi, namun sarat dengan makna kehidupan. Sedangkan saat itu, buku yang kubutuhkan adalah buku yang membuatku tertawa lepas. Mohon maaf ya Bapak Peri Buku *kasih salam hormat*
http://www.facebook.com/notes/truly-rudiono/sekigahara-perang-besar-penentu-pemimpin-jepang/423133097278
http://bukukatta.blogspot.com/2010/05/resensi-sekigahara-oleh-truly-rudiono.html
Rabu, 30 Juni 2010
Ninja Perempuan Pertama
Dalam hal pola pertempurannya, Ninja rupanya lebih sedikit dikenal ketimbang Samurai. Namun begitu, dengan adanya gerakan yang mampu membantu para Daimyo ini pun kemudian secara perlahan, gerakan yang mengandalakan bawah tanah ini pun kemudian lebih cepat dikenal.
Namanya Gamon Doshi. Dikenal sebagai seorang biksu petarung China yang mulanya pergi ke Jepang untuk bertemu dengan Jendral Ikai yang juga berasal dari China ini pun kemudian berlatih di bawah naungan Jendral Ikai tentang strategi perang, teknologi militer, dan ilmu Koshi Jutsu (ilmu menotok otot dan titik lemah di tubuh) dan Hityo no Kakuregata (kamuflase di dalam kegelapan).
Dengan menetapnya dirinya di Jepang, Gamon Doshi pun kemudian merubah namanya dengan nama Fujiwara Tikata. Bukan hanya itu saja, biksu yang menghabiskan masa hidupnya pada sekitar tahun 1030 hingga 1100 ini pun akhirnya dianggap sebagai bapak dari ilmu Ninjutsu atas sumbangannya terhadap peningkatan ilmu dalam aliran Ninjutsu yang telah ada.
Bagaimana dengan Kunoichi?
Sebagain orang mengatakan bahwa Mochizuki Chiyome adalah Kunoichi pertama di Jepang. Namun pendapat tersebut adalah salah. Karena jauh sebelum Mochizuki Chiyome dikenal, rupanya ada seorang wanita keturunan China yang menjadi Kunoichi pertama.
Mochizuki Chiyome
Mochizuki Chiyome (1540-1580) adalah istri Mochizuki Moritoki, pemimpin istana Mochizuki di Provinsi Shinani yang juga menjadi keponakan Takeda Shingen. Dan karena kematian Mochizuki Moritoki menjadi kesedihan bagi Mochizuki Chiyome, Takeda Shingen, yang saat itu ingin mempergunakan kemampuan Mochizuki Chiyome pun kemudian membujuknya untuk dapat membentuk kelompok Ninja wanita untuk dijadikan mata-mata dan pembawa pesan.
Meski Mochizuki Chiyome ragu pada awalnya, setelah mengingat akan dendamnya, dia pun kemudian membentuk pasukannya di desa Nazu provinsi Shinani dan mulai mencari kandidat untuk mencari calon Kunoichi.
Setelah mengumpulkan dan melatih para Kunoichi, Chiyome menempatkan mereka di kuil sebagai Miko untuk menyamar. Dalam pelatihannya, Chiyome menitikberatkan pada penyerangan titik lemah lawan dengan menggunakan senjata yang umum digunakan wanita sebagai penghias, seperti kuncir rambut.
Cho Gyokko (885–945)
Seorang putri dari China yang menjadi Kunoichi pertama di Jepang ini memiliki nama lain Yo Gyokko atau Yao Yu Hu atau Koto Oh.
Semasa dinasti T’ang, Yao Yu Hu dikenal berhubungan langsung dengan kekaisaran China. Hanya saja, Yao Yu Hu pun akhirnya melarikan diri ke jepang bersama keluarga kerajaan lainnya saat dinasti T’ang mengalami kehancuran pada tahun 907.
Gelar Koto Oh disandang Yao Yu Hu setelah mengalahkan dan membunuh macan dengan sekali pukul saat masih di China. Meski memiliki kekuatan yang luar biasa, ternyata Yao Yu Hu sangat mahir menari.
Ketika di Jepang, Yao Yu Hu pun mengganti namanya menjadi Cho Gyokko dan mengembangkan gaya dan kemampuan bela dirinya. Selain itu, Cho Gyokko juga menemukan inti atau awal dari ilmu Ninjutsu aliran Gyokku Ryu. Meski begitu, Gyokko tidak mendapatkan kehormatan karena telah mengembangkan aliran Ninjutsu ini, tetapi dia dianggap sebagai pemrakarsa awal digunakannya Kempo China dan memodifikasinya untuk digunakan dalam Ilmu Ninjutsu tersebut. Inti dari aliran ini adalah menyerang titik vital dari lawan agar lawan dengan mudah dilumpuhkan.
Kunoichi
Jika samurai lebih terang-terangan dalam penyerangannya, ninja lebih memilih jalur bawah tanah sebagai lahannya. Secara bahasanya, kata ninja terbentuk dari dua suku kata yaitu Nin yang berarti tersembunyi dan Sha berarti orang.
Menurut catatan sejarahnya, ninja mulai dikenal pada tahun 522 bersamaan dengan masuknya seni Nonuse (seni bertindak diam-diam) ke Jepang. Seni Nonuse sendiri adalah suatu praktek keagamaan yang dilakukan oleh para pendeta yang pada saat itu bertugas memberikan info kepada orang-orang di pemerintahan.
Dan demi keselamatan mereka sendiri, pada sekitar tahun 645, pendeta-pendeta tersebut pun kemudian menyempurnakan kemampuannya dengan bela diri dan mulai menggunakan pengetahuan mereka tentang Nonuse untuk melindungi diri dari intimidasi pemerintah pusat. Dan perpaduan antara Nonuse dengan bela diri inilah yang kemudian lebih dikenal dengan Ninjutsu.
Dengan adanya perkembangan waktu, rupanya Ninjutsu ini tidak hanya dimiliki oleh para pendeta saja. Dan seni ini pun mulai berkembang dengan pesat hingga wanita pun turut mempelajarinya.
Meski wanita sering dianggap lemah, rupanya ilmu Ninjutsu ini memang jauh lebih pantas digunakan oleh wanita. Karena selain ilmu bela diri, rupanya Ninjutsu lebih banyak bergerak pada ilmu merayu, memanipulasi, menyamar, dan intuisi.
Kemampuan yang dimiliki oleh para wanita yang kemudian dikenal dengan Kunoichi ini memberikan mereka kemudahan dalam menyusup ke pikiran pemimpin perang, bisnis bahkan politik sekalipun. Dan ini pula yang kemudian menjadikan Kunoichi jauh semakin meluas ketimbang ninja itu sendiri. Selain lebih efisien, jatuh kontak korban pun tidak selayaknya samurai yang sering gugur tanpa hasil.
Dalam pelaksanaannya sebagai Kunoichi, kebanyakan dari mereka menyamar sebagai Geisha, Miko (pembantu kuil), atau bahkan pelacur itu sendiri. Selain itu, tidak sedikit Kunoichi yang dengan mudah masuk ke dalam istana baik sebagai tamu, dayang, dan atau isteri simpanan. Hal ini dikarenakan Kunoichi dilatih juga untuk mempermainkan emosi lelaki, tetapi juga harus bisa mengontrol emosi diri sendiri.
Dalam perekrutan anggota kunoichi, merke lebih senang merekrutnya dari kalangan wanita yang sudah yatim piatu sejak kecil atau yang sudah dijual oleh keluarganya baik sebagai pelayan maupun penjaja seks.
Dengan lebih mementingkan cara bertarung menggunakan kecepatan dan memukul titik vital lawan agar cepat lumpuh dibandingkan dengan kekuatan tubuh. Rupanya mereka dilatih oleh Kunoichi yang lebih tua dan menjadikan mereka sebagai senjata bagi tuannya.
Berikut adalah kemampuan yang sering digunakan oleh Kunoichi:
1. Boryaku: merencanakan strategi dalam menyamar maupun menyusup dalam daerah lawan
2. Intonjutsu: menyamar, menipu dan membuat ricuh daerah lawan dengan menyebarkan isu-isu negatif di kalangan masyarakat
3. Kayakujutsu: membuat dan menggunakan bahan peledak dalam pertempuran ataupun dalam penyusupan sebagai umpan maupun untuk perlindungan diri
4. Shinobi Iri: ilmu untuk memasuki daerah lawan, menyusup secara diam-diam ke daerah lawan
5. Shuriken Jutsu: melemparkan Senjata rahasia
6. Tanto Jutsu: ilmu menggunakan senjata berupa pisau
7. Yagen: ilmu menggunakan racun