Rabu, 17 Maret 2010

Sekigahara (Novel)



“Tanah ini adalah tanah dewa. Kekuatan manusia sejati hanya di tangan samurai yang kalian bawa. Negara asing hanya akan membawa kehancuran pada persatuan ini! Tolak Kristen dan usir mereka semua! Kaisar adalah keturunan sah dari dewa. Apa itu Kristen? Mereka hanya membawa kesesatan bagi negara ini! Usir mereka! Usir Mereka!” Ungkap Tokugawa Ieyasu.

Kutipan di atas terdapat dalam buku SEKIGAHARA. Buku yang menceritakan tentang sejarah Jepang -tepatnya tentang sejarah peralihan kekuasaan yang memulai karir Tokugawa Ieyasu dalam monopoli Jepang dalam beberapa abad. Dengan setting pertempuran di Lembah Sekigahara ini, meski dinilai sebagai perang kecil, Tokugawa Ieyasu kemudian dikenal sebagai penguasa tunggal yang boleh dikata sebagai pengganti dari kekuasaan kekaisaran itu sendiri.


Penulis: Dozi Swandana, Ukuran: 13,5 x 20,5 cm, Isi: 224 halaman CD Koran TA, Rp. 33.300 - Cetakan I 2010, Genre: J-novel, ISBN : 978-979-1032-29-2

Selasa, 16 Maret 2010

Mengenal Maret

MENGENAL MARET

Mengenal “Maret”, tentu semua orang sangat setuju jika nama tersebut adalah nama bulan ketiga dalam tahun Kalender Gregorius[1]. Semula, kata ini diambil dari Bahasa Belanda “Maart” yang mengambil dari bahasa Latin, yaitu Mars atau “Dewa Perang Romawi”. Namun selain itu, Mars juga merupakan nama sebuah planet. Pada asalnya, Maret merupakan bulan pertama dalam kalendar Romawi. Kemudian pada tahun 45 SM, Julius Caesar[2] menambahkan bulan Januari dan Februari di hadapannya.[3]
Tentang “Mars” sendiri, adalah sebuah planet yang terletak terdekat keempat dari Matahari. Planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan.
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos[4] dan Deimos[5]. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries[6], putra dari Zeus dan Hera.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae[7]. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.[8]
Footnote:
[1] Kalender Masehi (Gregorius)/ (Taqwim Mylady). Kalender Masehi -disebut juga kalender Gregorius- adalah penanggalan berdasarkan peredaran matahari (Taqwim Syamsy) dengan masa 365,2422 (365 hari, 5 jam, 48 menit, 46 detik). Kalendar ini merupakan lanjutan dari kalender Julian yang digunakan secara internasional. Kalendar ini (baca: kalender Gregorius) muncul karena Kalendar Julian dinilai terjadi sedikit kekeliruan, sebab permulaan musim bunga (21 Maret) semakin maju, sehingga perayaan Easter (hari paskah) yang sudah disepakati sejak Konsili Nicea pada tahun 325 M tidak tepat lagi. (http://afdacairo.blogspot.com/2009/02/kalender-masehi-gregorius-taqwim-mylady.html)
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kaisar_Romawi
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Maret
[4] Phobos adalah salah satu dari dua satelit alami planet Mars. Satelit ini mengorbit Mars di radius 6.000 km. Saat ini, tidak ada satelit alam di tata surya yang mengorbit planet induknya dengan jarak sedekat ini. (http://id.wikipedia.org/wiki/Phobos_(satelit))
[5] Deimos adalah satelit alami yang lebih kecil dari Phobos. Deimos mengorbit Mars bersama- sama dengan Phobos. Kecepatan rotasi Deimos jauh lebih lambat daripada kecepatan rotasi Phobos. Deimos ditemukan oleh Asaph Hall pada tanggal 12 Agustus 1877 sekitar jam 07:48 UTC (http://id.wikipedia.org/wiki/Deimos)
[6] Ares tinggi dan tampan, tetapi sia-sia dan kejam. He was known as the despicable god of war, who "delights in the slaughter of men and the sacking of towns." Dia dikenal sebagai dewa perang hina, yang "berkenan pada pembantaian manusia dan pemecatan kota." Ares was loathed by all the other gods, including his own parents, Zeus (Jupiter) and Hera (Juno). Ares adalah membenci oleh semua allah lain, termasuk orangtuanya sendiri, Zeus (Jupiter) dan Hera (Juno). He was loved only by his sister, Eris (Discord), her son, Strife, and oddly enough by the beautiful Aphrodite (the Roman Venus). Dia hanya dicintai oleh kakaknya, Eris (perselisihan), putranya, Strife, dan anehnya oleh Aphrodite indah (Roma Venus). (www.meridiangraphics.net/mars.htm)
[7] Cydonia Mensae terletak di sebuah zona transisi antara daerah yang berkawah di sebelah selatan, dan daerah dataran yang permukaannya relatif lebih halus, di sebelah utara. Beberapa ilmuwan meyakini, bahwa dataran dengan permukaan halus yang berada di sebelah utara itu, pernah menjadi sebuah dasar laut (http://id.wikipedia.org/wiki/Cydonia_Mensae)
[8] http://id.wikipedia.org/wiki/Mars