Rabu, 10 November 2010

Hari Pahlawan - Surabaya Setelah Pendudukan Jepang 10 Nopember 1945


Di Indonesia, tanggal 10 Nopember selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan. Tentu saja ini sangat menarik bagi pembacfa untuk mengetahui bagaimana dan mengapa tanggal 10 Nopember diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Dimulai dengan adanya proklamasi kemerdekaan Indonesia atas Jepang pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia rupanya tidak benar-benar merdeka. Meski tanggal 17 Agustus 1945 dinyatakan sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia, Jepang yang merupakan negara anggota dari Aliansi Axis pun masih meninggalkan ‘warisan’ kepada tentara sekutu.
Seperti yang diketahuui, Amerika yang setelah peristiwa Pengeboman Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 pun kemudian menyatakan resmi memasuki PD II pada keesokan harinya. Hal tersebut berarti menandakan bahwa Amerika dengan pasti bergabung dengan Inggris dan Negara-negara anti-Jerman pun kemudian mendeklarasikan diri sebagai kelompok sekutu. Diantara empat Negara terbesarnya dalah Amerika itu sendiri, Inggris, Rusia, dan China.
Pada masa sebelumnya, Jepang yang semula hendak menjalin kerjasama dengan Amerika tentang perdamaian kedua Negara tersebut akhirnya tidak mendapatkan jalan keluar. Itu sebab, bersamaan dengan penyerangannya di Pearl Harbor, Jepang pun kemudian mulai menginvasi kawasan Indochina, termasuk Indonesia.
Invasi Jepang terhadap Indonesia rupanya mampu menjadikan Negara Sakura tersebut dengan cepat mengalahkan Belanda –yang menjadi bagian dari negara sekut di Indonesia. Namun dengan adanya ultimatum yang dikeluarkan oleh Amerika setelah menggelar Konferensi Postdam pada 17 Juli 1945 yang kemudian menghasilkan Deklarasi Postdam pada 26 Juli 1945, menyatakan bahwa Jepang harus menyerah tanpa syarat.
Meski kekuatan Aliansi Axis telah mengalami kekalahan mutlak setelah Italia mengkudeta Benito Mussolini dan beralih ke pihak sekutu, Jerman yang menyatakan menyerah setelah Adolf Hitler diumumkan telah bunuh diri, Jepang tidak kunjung menyatakan menyerah kepada sekutu. Namun demikian, Jepang mewacanakan tentang perundingan perdamaian dengan Amerika. Sedang di sisi lain, negara sekutu sudah tidak lagi membutuhkan pembicaran yang menyebabkan keuntungan untuk Jepang. Dengan atas nama Amerika dan sekutu, pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, sebuah bom atom pun dijatuhkan di masing-masing wilayah Hiroshima dan Nagasaki. Dan pada   tanggal 9 Agustus 1945 itu pula, Jerman pun kemudian menginvasi tentara Jepang yang berada di Manchukuo.
Dengan adanya peristiwa pengeboman tersebut, Amerika pun kemudian kembali mengultimatum Jepang untuk menyerah atau akan dibumi-hanguskan. Mendengar hal tersebut, Jepang yang dipimpin oleh Kaisar Hirohito pun kemudian mengumumkan negaranya menerima Deklarasi Postdam untuk menyerah tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus 1945.
Secara terpisah, di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir –yang kemudian menjadi Perdana Menteri Indonesia pertama pun mendapatkan kabar bahwa Jepang juga akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1945. Namun demikian hingga tanggal 12 Agustus 1945, Sutan Syahrir yang masih melayat ke Vietnam pun tidak kunjung menerima kabar bahwa Jepang telah menyerah. Namun, Marsekal Hisaichi Terauchi, pemimpin pasukan Angkatan Darat Jepang untuk Asia yang telah melarikan diri ke Vietnam pun memberikan informasi kepada Sutan Syahrir bahwa negaranya akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia secepatnya.
Dan dua hari setelahnya, Sutan Syahrir pun kemudian meminta Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaannya. Meski pada awalnya internal pejabat Indonesia terlibat konflik antara segera memproklamasikan kemerdekaannya dan tidak terburu-buru, Indonesia pada 17 Agustus 1945 pun kemudian meprklamirkan diri merdeka dari Jepang. Sebagai catatan penting, Indonesia memang tidak pernah merdeka dari Belanda Karena dengan adanya kedatangan Jepang di Indonesia pada 1 Maret 1942, satu minggu setelahnya, tanggal 8 Maret 1942, Belanda menyatakan menyerah tanpa syarat ke Jepang. Itu berarti, Indonesia resmi telah diduduki oleh Jepang.
Dengan adanyanya Jepang yang menyerah kepada sekutu, Inggris yang juga menjadi bagain dari anggota sekutu pun kemudian mendarat di Indonesia 15 September 1945 di Indonesia di Jakarta. Sedang di Surabaya, Inggris yang sebelumnya telah menjalin hubungan kerjasama dengan Belanda pun mengirimkan pasukan tentaranya pada tanggal 25 Oktober 1942. Kedatangan Inggris yang bertugas untuk melucuti senjata Jepang rupanya juga memiliki niatan lainnya, yaitu ingin mengembalikan fungsi administrasinya kembali ke Belanda.
Indonesia yang tela memproklamiran diri dari kemerdekaannya pun pada tanggal 31 Agustus 1945 mengeluarkan kabijaksanaan untuk mengibarkan bendera negaranya (Sang Saka Merah Putih) mulai pada keesokan harinya tanggal 1 September 1945. Hanya saja, pada tanggal 18 September 1945 di Surabaya, di bawah komando W.V.Ch Ploegman mengibarkan bendera Belanda tanpa persetujuan pemerintah Indonesia di Surabaya di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato. Dan dengan adanya kejadian tersebut, para pemuda Surabaya yang melihatnya pun menjadi marah karena menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia.
Mengetahui adanya massa yang kelewat banyak, Residen Sudirman, pejuang dan diplomat yang saat itu menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) yang masih diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai Residen Daerah Surabaya Pemerintah RI pun mencoba melakukan perundingan dengan dikawal Sidik dan Hariyono. Namun demikian, dari hasil perundingannya dengan W.V.Ch Ploegman tidak menemukan hasil terang karena W.V.Ch Ploegman menolak untuk menurunkan bendera Belanda dan menolak untuk mengakui kedaulatan Indonesia. Dengan adanya jawab yang diberikan oleh pihak Belanda, situasi pun kemudian memanas hingga W.V.Ch Ploegman mengeluarkan pistol dan terjadi perkelahian hingga menewaskan W.V.Ch Ploegman ditangan Sidik, sementara Sudirman dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato.
Dengan adanya insiden tersebut, pada tanggal 27 Oktober 1945 antara Indonesia dan  Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI atau tentara gabungan Inggris-India dan Hindia-Belanda) pun terlibat pertempuran kecil yang kemudian membesar. Meski pada akhirnya Inggris yang diwakili Jenderal D.C. Hawthorn meminta bantuan Presiden Sukarno untuk meredakan situasi dan mengadakan gencatan senjata, rupanya tidak membuahkan hasil malah menyebabkan kematian Brigadir Jenderal (Brigjen) Aubertin Mallaby, pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur.
Kematian Brigjen Aubertin Mallaby pada 30 Oktober 1945 tersebut rupanya membawa dampak yang lebih buruk. Inggris yang kemudian marah pun kemudian mengutus Mayor Jenderal (Mayjen) Eric Carden Robert Mansergh untuk menggantikan posisi Brigjen Aubertin Mallaby. Dan dengan menjadinya Mayjen Eric Carden Robert Mansergh sebagai pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur, dia pun kemudian mengultimatum warga Surabaya untuk segera meletakkan senjatanya hingga batas akhir pada tanggal 10 Nopember 1945 pukul 6 (enam) pagi.
Meski Inggris telah memberikan ultimatum, rupanya warga Surabaya atau yang kemudian dikenal dengan “Arek-arek Suroboyo” tersebut tidak mengindahkannya. Dan mengetahui hal tersebut, Surabaya yang kemudian dianggap membangkang pun mendapatkan serangan yang hebat dari Inggris dengan menggunakan pesawat tempur, tank, hingga bom. Dengan adanya pertempuran yang tidak terkendali tersebut, Indonesia secara keseluruhan pun kemudian terlibat pertempuran melawan tentara gabungan Inggris, Belanda, dan India (Hindia-Belanda). Meski pada akhirnya Indonesia dapat ditaklukkan, dengan adanya tekanan internasional, pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda pun kemudian menyerahkan kemerdekaan Indonesia sepenuhnya dan membangun Republik Indonesia Serikat. Namun demikian, pada tanggal 17 Agustus 1950, Presiden Sukarno pun kemudian kembali memproklamasikan Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dan untuk memperingati perjuangan Surabaya dalam melawan “jajahan” Belanda pada tanggal 10 Nopember 1945, pada tanggal tersebut, oleh pemerintahan Indonesia pu dijadikan sebagai Hari Pahlawan.

Rekaman Video pidato Bung Tomo

http://www.youtube.com/watch?v=zm_XZWHhayA&feature=player_embedded